LONDON – Gelombang banjir hebat yang melanda Asia Tenggara dan Asia Selatan kembali menegaskan ancaman nyata perubahan iklim di kawasan. Dalam beberapa pekan terakhir, bencana ini telah menelan lebih dari 1.100 nyawa, melumpuhkan wilayah di Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Sri Lanka, hingga India.
Tragedi ini menarik perhatian dunia, termasuk Raja Charles III, yang menyerukan aksi global untuk perlindungan lingkungan.
Melalui pernyataan resmi dari Istana Buckingham, Raja Charles III menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban. Ia menggambarkan kehancuran yang terjadi sebagai sesuatu yang “sulit dibayangkan skalanya” sekaligus menegaskan solidaritas bagi masyarakat yang terdampak.
“Saya dan istri merasa sangat berduka mengetahui kehancuran yang ditimbulkan badai dahsyat di Asia Selatan dan Tenggara,” ujarnya.
Seruan Perlindungan Lingkungan: Memulihkan Keseimbangan Alam
Raja Charles menekankan bahwa bencana ini menjadi peringatan keras akan perlunya tindakan nyata untuk menjaga bumi.
“Peristiwa ini mengingatkan kita betapa mendesaknya kebutuhan untuk memulihkan keseimbangan dan harmoni alam,” kata Raja Charles.
Sebagai salah satu tokoh global yang vokal dalam isu perubahan iklim, Charles menegaskan bahwa negara-negara harus bergerak cepat, mulai dari pengurangan emisi, rehabilitasi lingkungan, hingga peningkatan ketahanan menghadapi bencana.
Indonesia menjadi salah satu negara yang paling terdampak, terutama Sumatera, dengan 631 korban tewas hingga Selasa siang (2/12/2025), menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Thailand dan Malaysia juga mengalami kerusakan parah, sementara Sri Lanka melaporkan lebih dari 350 korban jiwa.
Total korban dari seluruh negara yang terdampak kini melampaui 1.100 orang, menjadikan bencana banjir ini salah satu yang paling mematikan di kawasan dalam beberapa tahun terakhir.
Editor : ptslot
Sumber : 457melaniemeadowslane.com